Orang Sinting Ke Makassar

Apa kareba ji??? Baji baji ji…Hallo cess…Gimana daeng??? Ah, cuman beberapa potong kata itu yang gw tahu dari bahasa makassar. Ya, karena gw nggak pernah mempelajarinya. bukan males ato apa, ya memang nggak ada yang mau ngajarin. Alasan yang paling tepat, gw nggak tinggal di makassar. Hanya sekedar jalan-jalan aja he2…

Setibanya gw dan sohib gw yang biasa di sapa Mazza waktu itu di makassar, hanya ada tampang melongo, dan otak yang penuh kebingugan yang bisa kita tampakkan!!! Gimana nggak, pertama kalinya menginjakkan kaki di tanah angin mamiri tuh. nggak punya petunjuk, nggak punya guide, hanya bermodalkan “Malu bertanya sesat di jalan”.

Berhubung nggak ada tumpangan gratis, gw dan sohib gw sepakat untuk cari penginapan. Waktu itu kita naik angkot atau pete-pete kata orang makassar, biar pencarian penginapan lebih afdol dan bisa tengok kanan tengok kiri sekalian kecengin cewek2 ABG he2. Dalam perjalanan, sopir pete-pete bertanya “Mas turun di mana”. Mazza yang maniak bgt sama bola, yang mengakui dirinya “aremania” langsung mengatakan “Turun di karebosi pak”. Loh, itu kan lapangan bola, dan ini udah maghrib, kok turun disana??? Ujar bapak sopir dengan nada sedikit heran. kita hanya bisa tersenyum malu dan mengatakan “Taunya cuman lapangan karebosi pak” kekekekekkk…Setelah menyerahkan duit 4 ribu yang sedikit kusut sebagai ongkos, akhirnya kita turun di lapangan karebosi. Belum sempat menghirup aroma pisang epek, belum sempat menghirup udara makassar dengan akrab, tiba2 gw yang ganteng dan sohib gw yang cantik ganteng juga di kerumunin banci-banci. Ampuunn deh, gw bilang ma mazza “Apakah ini jawaban dari pertanyaan bapak sopir yang sedikit heran tadi”. Hanya tuhan dan sopir itu yang tau!!!

Belum tidur kok dah mimpi buruk aja, nggak kebayang dunk kalo gw di perkosa banci-banci di pinggir jalan, terus semua kendaraan berhenti hanya untuk menyaksikan penderitaan gw atas kelakuan banci-banci, terus terjadi macet yang melebihi kota jakarta bla bla bla…Fiuhh, pikiran sinting itu terlintas dengan kacau dalam otak gw *Dasar sinting* he2…

Kita cabut dari lapangan karebosi, terus jalan kaki keliling kota. Konsentrasi mengenai pencarian penginapan tadi sejenak terlupakan. Dan sukses, kita nyasar.  Modalnya “malu bertanya sesat di jalan” belum di keluarkan. setelah kaki serasa jadi batang pohon akibat jalan nggak jelas, dan nyasar pula . Akhirnya kita panggil taxi, dengan tujuan daerah sekitar pantai losari *loh katanya tadi cuman tau karebosi, kok tau pantai losari* yah, kepikirannya belakangan he2. Dan kita ngeliat banyak hotel standard alias murah di daerah jl. botolempangan, yang lumayan dekat dengan pantai losari. Pak pak pak…berhenti sini aja, kata gw pada sopir taxi itu. sambil ngeliatin argo, gw keluarin dompet. Ternyata tarif taxi di makassar masih cukup murah!!!

Seneng deh, kita dapat penginapan, istrahat, sambil tanya-tanya referensi mengenai kota makassar beserta tempat2 keramaiannya *tumben orang sinting nyari keramaian*. Kan, gw lagi nggak sendiri, lagi ma sohib gw, harus menyesuaikan diri dunk * ngeles sinting* he he he…

Keesokan harinya, gw ma mazza keluar hotel, melanjutkan acara jalan2 keliling kota makassar. Baru nyampe gerbang hotel, langsung di samperin sama bapak-bapak yang menawarkan jasa becak.

Bapak2: Kita mau kemana???

Kita: Kok kita pak?? Bukannya bapak nanya??? kok malah kita siy??? *Melongo sinting*

Bapak2: iya, kita mau kemana??? Maksutnya mas-masnya mau kemana. Kita itu kan kata ganti orang kedua dalam bentuk sopan…

Kita: oh gitu ya pak, ya maaf. kami kan nggak tau he2. Mau ke Mall Ratu Indah pak, tarifnya berapa???

Bapak2: 12 ribu aja mas

Kita: Mahal amat segitu pak, 5000 aja deh. kalo nggak mau kita naik pete2 aja

Bapak2: Tambah dikit lah, 7500 deh. masa 2 orang 5 ribu!!!

Kita: Yaudah kalo nggak mau pak. kita jadi naik pete-pete aja

Bapak: Ok  deh 5000 juga nggak apa2. daripada nggak ada sama sekali

Hari udah agak siang, karena gw bangun kesiangan alias ngebo. Terik matahari kerasa bgt menusuk kulit *lebay sinting*. Becak yang di ayun sama bapak yang dah cukup tua itu tak kunjung sampai di Mall Ratu Indah. Masih jauh ya pak??? tanya gw. masih lumayan mas, kalo pake becak kan lewat pinggir. gw liat jam tangan, anyiinnkkk dah 30 menit kok nggak nyampe. pantat gw serasa tertusuk mawar berduri, saking malunya ma tukang becak. dah tawar menawar sampe mampus, ternyata jauh bgt *ampunnn pak* he2…Begitu nyampe, langsung gw sodorin duit 10 ribu. Nggak jadi tawar pak, kembaliannya dibawa aja!!! Buyseeett dah, benar2 nggak kebayang gw, nggak tau ungkapan hatinya tu bapak atas kelakuan kita. Begitu ikhlasnya beliau mencari nafkah yang cukup berat, rela panas2an mengantar penumpang sinting yang nggak tak tau di untung ini he2.

Sorenya, kita ke pantai yang sangat indah, yaitu pantai losari. Pemandangannya begitu menggoda. Rasanya seakan-akan gw lagi menggendong Aura Kasih, sambil menyanyikan lagunya mbah surip “Tak gendong kemana-mana, tak gendong kemana-mana” kekekekekek…

Gilaa, ramenya luar biasa. nggak hanya keindahan pantai yang bisa di nikmatin, tapi cewek-cewek cantik, sexy, bahenol, semua ada. jiwa sinting dan otak kotor gw terobati dengan tontonan tontonan gratis itu he2. Di samping huruf yang bertuliskan nama pantai tersebut, semua terpampang sepasang kekasih yang lagi pada pacaran. Nggak yang ABG, nggak yang udah berumur, semua khusuk dalam posisi dan obrolan masing2. Lah, gw ma sohib gw sama sama lontong. mau mesraan, ntar di kira homo hi hi hi.

Kebetulan, pas sore hari di pantai losari waktu itu ada acara musik. jadinya semakin rame. Tapi, berhubung gw ma sohib gw sama-sama menganut aliran sinting, bukan musik dan aksi panggung yang di nikmati, penonton2 lah yang di nikmatin. Tentu yang jenis kelaminnya berbeda dan masih available, bukan yang udah jadi ibu-ibu he2.

Dapat jepretan cewek cantik deh he2. Tapi sayang, tu cewek hanya bisa di nikmati dan di pandang dari kejauhan. dan hanya bisa di abadikan dalam bentuk gambar yang sama sekali nggak dia ketahui. Mau di samperin??? Nggak elit banget dunk di tampar cewek di tengah kerumunan orang banyak gt *sadar diri* hi hi hi…

Singkat cerita, itu kisah terakhir gw bersama sohib gw yang bernama mazza. Semenjak dari pulau sulawesi itu, kita nggak pernah ketemu lagi, dan saat ini dia telah merit dan memiliki anak yang telah berumur 6 bulan. Artinya dia dah sembuh he2. Selamat sob!!!