Salahkah kenyamanan ini meresapi segala indahmu
Keindahan yang terlahir dari rasa saling mengisi, saling mengerti, dan saling berbagi
Keindahan yang tersusun tanpa rencana tanpa alasan
Keindahan yang mampu melawan keadaan
—–
Tak pernah terbayangkan…Iya. Tak pernah
Tak terbayangkan sebelumnya akan bisa menarik napas dalam dalam
Dibalik wangimu yang menggetarkan jiwa
—–
Akan tersimpan rapi dalam serabut ingatan
Aroma kehangatanmu yang begitu nyata
—–
Aku mencoba merekam detik-detik itu
Caramu melirik, gayamu bertutur
Bagaimana manjamu, bagaimana debaran dalam rongga dadaku karenamu
—–
Riuh angin membawa dedaunan kering
Pada tempat yang tak diperkirakan
Kehadiranmu membawaku terbang pada rasa yang begitu jauh
Jauh…jauh melewati batas nalar
—–
Sunyi…iya. Sunyi
Sunyi tak berarti sepi
Sunyi tak berarti sendiri
Sunyi…dalam damai bersama waktumu
Sunyi…dalam larut rengkuhanmu
—–
Segala tatapan berubah jadi indah
Disaat pikiranku terpaku padamu
Segala kebisingan tersulap jadi damai
Disaat telinga ini mendengar kata manismu
—–
Apa yang bersuara, yang terdengar dari ucapanmu
Itu adalah energi yang tersuntik lewat indera pendengaran
—–
Ketika ku tak mampu mewujudkan mimpi
Bahkan tuk bermimpipun ku tak lagi sanggup
Kau hadir menata kembali serpihan-serpihan angan yang hampir punah
Punah ditelan keterpurukan dan kekecewaan lalu
—–
Walaupun raga serta kehangatanmu sedang tak disampingku
Namun gelora rindu menghangatkan hari-hariku
Rinduku akanmu, rindumu akanku
Melelehkan hati yang beku mengeras
—–
Birumu biruku…Biru itu, biru kita
Terlalu indah untuk melewatkannya
Saat birumu larut dalam lelap mimpi
Ku kan senantiasa menunggu birumu saat kau terjaga esok pagi
—–
Pagi berembun, awan gelap
Tetap terang dimataku, karena tatapanmu
Terang yang tetap bersinar
Tanpa mempedulikan siang maupun malam
Tanpa mempedulikan hari apa saat ini
Kala senja terhampiri oleh mendung sesekali
Itu melambangkan kelembutan belaian jari jemarimu
Mendandakan kelemahan egomu
Mengisyaratkan gemulai pengertianmu
—–
Tak kan pernah cukup dengan coretan kata
Tuk menggambarkan rasa ini
Rasa yang hadir bersama auramu
Rasa yang merubah segala kerutan keadaan
—–
Oh…betapa terkejut setengah tak percaya
Ternyata kaupun mampu mendengar akan panggilan rasa rindu
Kau bisa mengerti apa yang aku rasa
Kau bisa memahami apa yang terbesit dalam pikirkan ini
—–
Jangan pernah terpengaruh oleh bisikan yang tak mengerti suara hati
Dengarkan kata hati yang melahirkan segala damai
Tak usah kau peduli apa kata mereka
Mereka yang tak mau memahami arti tulusnya rasa arti tulusnya cinta
—–
Inilah rasa…
Inilah cinta…
Inilah Kita…
Kita diantara cinta dan rasa…
—–
Semakin kesini, semakin ku tak bisa tanpamu
Entah sampai kapan tangan ini bisa menggenggam lentikan jemari itu
Semoga suatu saat yang entah kapan, tak berujung pada rasa sakit
—————————————————————————————————————-
Tsssaaahhh…Ternyata gw bisa nulis puisi juga. Yah, walaupun jauh dari kata bagus. tak mengapa lah. Yang penting hasil karya he2. Coretan puisi untuk memeriahkan kontes kecilnya Mbok Venus tentang Puisi Cinta. Lumayan kan dapat buku, “When Silly Met Venus” gratisan. Dan siapa tahu diantara lembaran buku tersebut terselip dollar demi dollar *pentung zulhaq* ha ha ha….
PS: Gambar di comot dari sini tanpa permisi
Dalem loh ini zi.. Dalem banget, jujur banget!
Gue doain suatu saat nanti jadi happy ending.amin.
Tp klo lo menang, gw pinjem bukunya ya XDDD
Tak tunggu loh maret, kita nge-beer di olala tebet.heheheh…
Kata-kata yang sungguh indah Bang Zi..
Terasa banget kalau disetiap kata-katanya hidup dan memiliki aura yang kuat.
Betul-betul terharu…
Ikut doain Semoga rasa itu tidak akan pernah padam dan selalu indah..Amien
ini tentang mbak2 yg itu ya? *ditampar* :))
thx zi, tunggu pengumuman dari panitia lomba puisi antar RT yak, hihi…
@simbok:
mbak-mbak yang mana mbooook????
Yang manaaaaaaaa??? 😀
@Zia:
Serpihmu kau biarkan terbuka
Hingga ku tak sampai hati hanya berdiam leluasa
Izinkanku menata dengan uluran sahabat penuh perhatian rasa
Sampai setidaknya mampu melihatmu berdiri tegak untuk bahagia
Ya mereka tidak mengerti,
Ya mereka tidak mampu mencerna segenap gejolak
Tapi Zia…
Sudahlah sampe nanti Maret kita jumpa 😉
Ommm sedih puisi nya 😥
ohiya sedih dan panjang
@lea : makasih atas doanya
@mbok venus: mbaknya? Sapa yah? 🙂
@winnie: semoga berkenan
@eka: jiah mbak nanya siapa.sampejumpa mbak eka
@queeny: bukankah yang panjang itu lebih enak?