Oleh-Oleh Orang Sinting

Kalo sebelumnya gw posting tentang travelling sinting, tentu nggak afdol kalo nggak ada oleh-olehnya. Apalah arti sebuah perjalanan tanpa adanya sedikit kenang-kenangan. Kata orang waras pada umumnya siy seperti itu, gw yang sinting ini hanya sekedar ikut-ikutan aja biar di anggap orang juga *Dasar sinting, senengnya ikut-ikutan* he he he…

Tapi dengan sedikit berat hati, oleh-oleh yang kali ini hanya untuk konsumsi pribadi aja. Karena oleh-olehnya tidak layak dan tidak sepantasnya untuk diberikan ke orang lain, tanpa terkeculi siapapun itu, dengan alasan apapun itu. Oleh-oleh tersebut tak lain dan tak bukan hanyalah sekedar “Kencing Anjing“

Sesinting-sintingnya orang sinting seperti gw, masih tau batasan mana yang baik dan mana yang buruk untuk orang lain, mana yang seharusnya dan tidak seharusnya untuk orang lain, Sekalipun penghuni rumah sakit jiwa. Nggak mungkinlah gw ngasih oleh-oleh yang seperti itu *Setannya pada kemana yak* hi hi hi

Kenapa kok bisa kencing anjing???

Begini ceritanya…Gw akan ceritain dengan sedikit tembelan gombal!!! ha2

Dalam perjalanan gw yang cukup jauh waktu itu, gw berusaha menjadi pengemudi yang sadar akan keselamatan, dengan selalu memeriksa kondisi kendaraan serta menerapkan manajemen perjalanan yang baik. Selama perjalanan, gw yang sinting ini selalu mengusahakn untuk berhenti kurang lebih 30 menit setiap 3-4 jam. Saat perjalanan mencapai 12 jam gw harus berhenti total alias istrahat yang cukup. Karena kata orang-orang waras yang membuat Undang-Undang LLAJ No.14 Tahun 1992, maksimum berkendara adalah 12 jam *Sok tau bgt gw*. Kalo perjalanan masih jauh dan terpaksa harus jalan terus, ya lakukan pergantian pengemudi apabila ada yang rela menjadi pengganti. Lah, gw kemarin sendirian tanpa ada yang sudi menggantikan posisi gw yang sinting sebagai supir!!!

Tujuannya agar supaya gw terhindar dari kelelahan dan keletihan. Kalo sampe gw mengalami keletihan, gw pasti akan merasa bosan, jenuh, Tingkat kewaspadaan menurun, Kurang konsentrasi, sering melamun, Serasa mengantuk. Dan itu sangatlah mengganggu  perjalanan sinting gw yang penuh dengan ketidak jelasan!!! Dan yang paling gw nggak mau, efek dari keletihan tersebut yaitu tidur dengan mata terbuka. Tapi gelombang otak sama seperti saat tidur lelap *Jadi kayak mayat hidup kan gw* he2. Dan ciri awal yang harus gw tanggung kalo mengalami keletihan yaitu pandangan kosong dan tangan sering megang hidung dan kepala *Nah lo*

Hubungannya sama kencing anjing apaan niy, kok gombalannya ribet banget!!!

Slow bro, slow sista…gw yang sinting kan lagi bahas masalah setir menyetir, nggak boleh kebut-kebutan dunk. Kalo gw celaka gimana??? Apa nggak kasian sama gadis-gadis yang mengidamkan gw yang ganteng ini??? huahahahaha…*Najis*

Back to oleh-oleh!!! Dalam pemberhentian gw yang kesekian kalinya untuk istrahat, waktu itu tepat di pinggir pemandangan laut yang sangat indah. Serasa sedang melototin Luna Maya yang habis mandi dan dalam kondisi rambut basah *Cewek lagi, cewek lagi, sinting kok vulgar* ha ha ha. Gw menyempatkan diri untuk memastikan semua kondisi roda beserta baut-bautnya dalam posisi aman. Pas gw cek ban depan sebalah kiri, gw melihat cairan berminyak dan sedikit kotor serta mencurigakan dari bagian tengah pelek sampai permukaan tanah.

Gw nggak begitu paham masalah teknik, nggak begitu mengerti hal-hal teknis. Tapi Otak sinting gw yang suka sok tau ini mencoba memeriksa lebih jauh. gw mencurigai, kalo cairan itu adalah oli rem yang mengalami kebocoran tanpa menggunakan pembalut dan penahan cairan sejenisnya *Emang apaan* kekekekekekkkk.

Setelah gw cek-cek, tetap aja nggak ada titik terang, tetap aja nggak menemukan sumber dari cairan ituhhh!!! Huhh, otak sinting gw bekerja semakin keras dan lebih keras lagi. Akhirnya gw memutuskan untuk mengenal cairan tersebut dengan menggunakan hidung gw yang biasanya hanya mengenal aroma cewek-cewek cantik he2. Dalam kondisi terdesak, sesuatu memang harus di lakukan walau dalam keadaan terpaksa.

Njjrrriiitttt!!!! Gw yang sinting ternyata lagi nggak beruntung, cairan itu adalah “Kencing Anjing“. Dasar anjing tak tau malu, dasar anjing tak tau di untung. Kok bisa-bisanya ikut-ikutan, kok bisa-bisanya meniru kebiasaan buruk orang-orang berakal yang sering melakukan aktifitas itu di samping kendaraan *Nyindir diri sendiri* ha ha ha…

Mau gw teriakin, percuma juga, dia nggak ngerti bahasa sinting gw. Mw gw maki-maki “Anjing”, lah emang dia anjing kok. Mau gw bilang setan, dia bukan mahluk halus dan dia keliaran di siang hari juga. Mau gw katain sapi, babi, kudanil, dia bukan jenis hewan itu. Otak sinting gw tersentak macet, nggak bisa berputar lagi!!!

Ya udahlah, daripada gw mengeluarkan sumpah serapah, kata-kata kotor, bahasa-bahasa kebun binatang, mendingan gw cabut aja dan segera pergi dari situ. Toh nggak ada gunanya juga. Dan justru akan nambah-nambahin dosa lagi kalo gw harus mencaci-maki. Padahal dosa yang sudah ada aja, belum tau telah terampuni apa belum. Tumpukannya sudah nggak tau dah sampe mana. Lebih baik, gw bersabar dan belajar untuk bisa memaafkan pada semua mahluk yang telah TUHAN cipatakan dengan segala keindahannya!!! Mudah-mudahan aja kesialan sinting atas kebodohan otak gw nggak akan terjadi lagi di kemudian hari.